Hanya sekedar sharing pengetahuan kalau ada salah kata benahi sendiri. Silahkan cek koleksi kaos polos di www.facebooj.com/DunaiPolos

Tuesday, 16 April 2013

Banjir Rendam Dua Dusun


TULUNGAGUNG- Banjir kembali melanda kawasan Tulungagung. Kemarin (08/3) terjadi di Dusun Srigading dan Dusun Krajan,
Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman.
Banjir tersebut terjadi setelah hujan deras menguyur selama dua jam, sekitar pukul 14.00 hingga pukul 16.00. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun puluhan rumah warga terendam air dengan ketinggian sekitar satu meter. Tidak hanya itu, beberapa motor mogok, karena mereka nekad menerjang banjir.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan Jawa Pos Radar Tulungagung, banjir tersebut selain disebabkan hujan, juga terjadi pendangkalan sungai Srigading yang berada di tengah Dusun Srigading. Di dusun ini banjir melanda dua RT. Yakni, RT 19 RW 07 dan RT 18 RW 07. “Air mulai masuk ke rumah warga sekitar setengah jam saat hujan turun. Air dari sungai Srigading melu­ap dan masuk ke rumah warga,” ungkap Gatot, 50, warga Dusun Srigading.
Dia mengatakan, hujan baru reda sekitar pukul 16.00. Saat itu ketingian air di jalanan sekitar satu meter. Mayoritas rumah yang terendam air berada di pinggiran sungai Sriga­ding. Sebab, permukaan rumah warga lebih rendah dari sungai. “Banjir ini sudah terjadi empat kali selama musim penghujan. Warga takut jika banjir terjadi saat malam hari lantaran warga sedang beristirahat,” jelasnya.
Rumah yang terendam air tidak hanya di Dusun Srigading, tapi Dusun Krajan. Di dusun tersebut ketinggian air mencapai satu meter. Seperti terlihat di RT 04 RW 01. Belasan rumah di kawasan itu terendam air. Salah satunya di perumaham Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kauman. “Semuanya banjir. Perabotan basah, untungngnya masih bisa diselamatkan,” ungkap Kusman Wardani.
Pria berkumis itu mengatakan, banjir terjadi lantaran luapan sungai Srigading. Sungai tersebut mendapat kiriman air dari wilayah Srabah. Lantaran sungai dangkal, air meluap. “Saya harap pemerintah melakukan normalisasi sungai Srigading. Dulu kedalamannya hampir tiga meter. sekarang hanya satu meteran,” harapnya. Dari pantauan wartawan Jawa Pos di lokasi kejadian, ketika hujan mulai reda, warga langsung membersihkan air yang masuk ke rumah mereka. Sebenarnya, warga sudah mengantisipasi dengan memasang tanggul sementara dari tumpukan karung dan pohon pisang. Namun ternyata hal itu sia-sia. Air melebihi tinggi tanggul tersebut dan masuk ke rumah warga. (c4/and)

No comments:

Post a Comment