Hanya sekedar sharing pengetahuan kalau ada salah kata benahi sendiri. Silahkan cek koleksi kaos polos di www.facebooj.com/DunaiPolos

Thursday, 16 May 2013

Rusak 20 Rumah dengan Samurai


Preman Kampung yang Dibekuk Polisi
TULUNGAGUNG- Lima pelaku perusakan rumah di dua kecamatan Bandung dan Pakel, Sabtu (11/5)

lalu, ternyata tidak hanya merusak 15 rumah, tapi 20 rumah. Ke 20 rumah tersebut tersebar di tujuh desa. Sebagian besar di Kecamatan Bandung ada enam desa, dan satu desa di Kecamatan Pakel. Hal itu terungkap ketika dilakukan gelar perkara di Polres Tulungagung kemarin (15/5).


Menurut AKBP Whisnu Hermawan Februanto, mereka merupakan preman kampung yang sering meresahkan warga. Pelaku sering melakukan perusakan dengan memecah kaca di beberapa tempat. Beberapa di antaranya Kecamatan Bandung yakni Desa Talun dua rumah, Desa Bantengan dua rumah, Desa Tulungrejo satu rumah, Desa Sebalor enam rumah, Desa Sukoharjo satu rumah dan Desa Bulus satu rumah. Sedangkan di Kecamatan Pakel yakni Desa Suwaluh sebanyak tujuh rumah. Jadi totalnya ada 20 rumah yang rusak. Rata-rata pemilik rumah menderita kerugian Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. “Pelaku yang ditangkap sementara lima orang, satu meninggal dunia. Dan pelaku merusak secara bersama-sama,” ungkapnya.
Whisnu, sapaan Whisnu Hermawan Februanto mengatakan, sebenarnya pelaku perusakan tujuh orang, tapi dua lainnya masih buronan. Saat ini, pihaknya terus memburu dua tersebut. Meski demikian, pihaknya telah mengantongi identitas dua pelaku tersebut. Yakni, berinisial J warga Desa Bandung, Kecamatan Bandung, dan IM warga Desa Gambiran, Kecamatan Besuki. “Itu dari keterangan pelaku yang telah tertangkap. Hingga sekarang masih terus kita dalami sebab di Kecamatan Bandung tergolong daerah rawan,” katanya saat gelar perkara.
Sebelum melakukan perusakan, lanjut bapak tiga anak itu, pelaku menenggak minuman keras (miras) hingga mabuk. Pelaku lantas mengendarai sepeda motor berboncengan. Sasaran pertama, di wilayah Bandung, kemudian pindah lokasi lain di Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel. “Pelaku membawa parang, samurai dan batu. Dalam keadaan mabuk langsung melakukan perusakan. Usai merusak, pelaku kabur begitu saja,” jelasnya sambil menunjukkan beberapa senjata tajam milik pelaku yang dipakai merusak rumah warga.
Saat ditanya keterkaitan pelaku dengan pembacokan anggota reskrim Brigadir Sugeng Riyadi, Kapolres belum berani menjelaskan secara rinci. Dia hanya mengisyaratkan masih dalam pengembangan. “Belum jelas ada kaitannya atau tidak. Yang jelas kami masih memeburu dua pelaku lain,” imbuhnya.
Sebagai barang bukti, polisi menyita beberapa senjata tajam. Yakni pedang samurai, parang, pedang, pisau dan pedang modifikasi bergerigi. Baju dan celana pelaku juga ikut diamankan, bahkan di dalam ikat pinggang salah satu pelaku terdapat beberapa batu, kain hijau dan beberapa lembaran bertuliskan doa. Barang bukti lain yakni dua unit sepeda motor yang digunakan pelaku menuju lokasi perusakan.
Sementara itu, Fendi Harisanto alias gajah mengaku tidak memiliki dendam apapun kepada korban. Dia hanya terpe­ngaruh minuman keras dan langsung melakukan perusakan. “Saya mabuk berat dan bersama teman-teman menyerang rumah warga,” katanya.
Seperti diberitakan, sekitar 15 rumah di tiga desa dari dua kecamatan, dirusak preman kampung Sabtu malam (11/5)dan Minggu (12/5). Di kecamatan Bandung ada delapan rumah warga yang rusak. Tepatnya di Desa Sebalor dan Bulus. Lokasi lain di Desa Suwaluh Kecamatan Pakel. Peristiwa tersebut terjadi hampir bersamaan antara pukul 22.00 hingga pukul 03.30. Akibat perusakan tersebut kaca rumah milik warga pecah. Bahkan, ada dua kaca kendaraan ikut menjadi sasaran pelaku perusakan. Beruntung, tidak ada korbasn jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian ditafsir mencapai jutaan rupiah. (wen/and)