Sebuah penelitian yang dilakukan oleh On Device Research
menjelaskan bahwa 1 di antara 10 orang dapat dipecat dari pekerjaannya karena
konten dan aktivitasnya di situs jejaring sosial.
Dalam penelitian tersebut, para perusahaan akan
mempertimbangkan lagi apabila mengetahui bahwa karyawannya memiliki tabiat
buruk di jejaring sosial.
Dengan mengetahui hal tersebut maka perusahaan akan berpikir
ulang apabila di dunia maya saja sang karyawan dapat seenaknya bertindak
negatif, bagaimana nantinya apabila terus bekerja di perusahaan mereka.
Memang terdengar sedikit konyol, namun dari data grafik yang
dipublikasikan oleh On Device Research, perusahaan-perusahaan di China sangat
sering memberhentikan karyawannya karena ulah mereka di jejaring sosial.
Selain itu, para perusahaan mengambil langkah pemecatan
tersebut karena menilai bahwa apa yang dilakukan pekerjanya di jejaring sosial
merupakan representasi dari kepribadian mereka sesungguhnya.
Apabila di dunia maya saja mampu berperilaku jelek, tidak
menutup kemungkinan di dunia nyata atau di dunia kerja, perilaku tersebut lama
kelamaan akan keluar dari kotaknya dan mengakibatkan kerugian khusus bagi
perusahaan.
Para peneliti berpendapat bahwa memang jejaring sosial
adalah suatu hal yang mainstream untuk saat ini dan setiap orang berhak
memilikinya, namun bukan berarti penggunanya dapat bertindak atau posting
segala hal di dalamnya. Intinya, bertindak secara bijak.
Untung saja hal ini sepertinya belum pernah terjadi di
Indonesia, apabila terjadi, maka kemungkinan akan ada penolakan untuk
menggunakan jejaring sosial atau juga muncul account-account kloningan lain
agar perusahaan tidak memantau aktivitas mereka.
Yuk Like dan 'Share/Bagikan' di status anda, semoga
bermanfaat bagi anda dan teman2.
Sumber: ondeviceresearch.com