Pada kegiatan belajar sebelumnya kita hanya melakukan konversi
dari bilangan desimal ke bilangan biner murni (pengkodean biner
langsung). Untuk beberapa aplikasi sistem digital, misalnya pada
sistem mikroprosesor, setiap digit bilangan desimal perlu diubah menjadi
bilangan ekivalen biner 4 bit. Oleh karena itu suatu bilangan desimal 2
digit akan berubah menjadi dua kelompok empat digit bilangan biner, sehingga
keseluruhannya menjadi 8 bit, yang tidak bergantung pada nilai bilangan
desimalnya sendiri. Hasil pengkodea
n ini disebut sebagai binary-coded decimal
(BCD). Penyandian ini sering dikenal sebagai sandi 8421BCD. Selain penyandian
8421BCD, juga dikenal sejumlah pengkodean yang lain yaitu, kode Excess-3
, kode Gray dan kode-kode Alfanumerik.Seperti yang terlihat pada tabel. 5.1., karena bilangan desimal hanya mempunyai 10 simbul kode 0 sampai 9 maka kode BCD tidak menggunakan bilangan-bilangan 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111.
13710 = 100010012 Hasil pengkodean biner langsung
13710 = 0001 0011 01112 Hasil pengkodean BCD
Dari contoh, bilangan desimal 13710 bila dinyatakan dalam pengkodean biner langsung hanya memerlukan 8 bit sedangkan dengan pengkodean BCD memerlukan 12 bit. Oleh sebab itu pengkodean dengan BCD dianggap kurang efisien karena, tidak menggunakan bilangan-bilangan 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111.