Tindakan pertama yang harus dilakukan
Tindakan
pertama yang dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak yaitu dengan melakukan
pemantauan banyaknya minyak yang mencemari laut dan kondisi tumpahan. Ada 2
jenis pemantauan yang dilakukan yaitu dengan pengamatan secara visual dan
penginderaan jauh (remote sensing).
* Pengamatan secara visual
Pengamatan
secara visual merupakan pengamatan yang menggunakan pesawat. Teknik ini
melibatkan banyak pengamat, sehingga laporan yang diberikan sangat bervariasi.
Pada umumnya, pemantauan dengan teknik ini kurang dapat dipercaya. Sebagai
contoh, pada tumpahan jenis minyak yang ringan akan mengalami penyebaran
(spreading), sehingga menjadi lapisan sangat tipis di laut. Pada kondisi
pencahayaan ideal akan terlihat warna terang. Namun, penampakan lapisan ini
sangat bervariasi tergantung jumlah cahaya matahari, sudut pengamatan dan
permukaan laut, sehingga laporannya tidak dapat dipercaya.
* Pengamatan penginderaan jauh
Metode
penginderaan jarak jauh dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti
Side-looking Airborne Radar (SLAR). SLAR dapat dioperasikan setiap waktu dan
cuaca, sehingga menjangkau wilayah yang lebih luas dengan hasil penginderaan
lebih detail. Namun,teknik ini hanya bisa mendeteksi lapisan minyak yang tebal.
Teknik ini tidak bisa mendeteksi minyak yang berada dibawah air dalam kondisi
laut yang tenang. Selain SLAR digunakan juga teknik Micowave Radiometer,
Infrared-ultraviolet Line Scanner, dan Landsat Satellite System. Berbagai
teknik ini digunakan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat
Penanggulangan
Ir. Ginting
Perdana Dalam bukunya yang berjudul “Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
Industri”, menerangkan bahwa pada umumnya, teknik bioremediasi in-situ
diaplikasikan pada lokasi tercemar ringan, lokasi yang tidak dapat dipindahkan,
atau karakteristik kontaminan yang volatil. Sedangkan Bioremediasi ex-situ
merupakan teknik bioremediasi dimana lahan atau air yang terkontaminasi
diangkat, kemudian diolah dan diproses pada lahan khusus yang disiapkan untuk
proses bioremediasi.
Beberapa teknik
penanggulangan tumpahan minyak diantaranya in-situ burning, penyisihan secara
mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent, penggunaan bahan kimia dispersan,
dan washing oil.
In-situ burning
adalah pembakaran minyak pada permukaan laut, sehingga mengatasi kesulitan
pemompaan minyak dari permukaan laut, penyimpanan dan pewadahan minyak serta
air laut yang terasosiasi. Teknik ini membutuhkan booms (pembatas untuk
mencegah penyebaran minyak) atau barrier yang tahan api. Namun, pada peristiwa
tumpahan minyak dalam jumlah besar sulit untuk mengumpulkan minyak yang
dibakar. Selain itu, penyebaran api sering tidak terkontrol.
Penyisihan
minyak secara mekanis melalui 2 tahap, yaitu melokalisir tumpahan dengan
menggunakan booms dan melakukan pemindahan minyak ke dalam wadah dengan
menggunakan peralatan mekanis yang disebut skimmer.
Bioremediasi
yaitu proses pendaurulangan seluruh material organik. Bakteri pengurai spesifik
dapat diisolasi dengan menebarkannya pada daerah yang terkontaminasi. Selain
itu, teknik bioremediasi dapat menambahkan nutrisi dan oksigen, sehingga
mempercepat penurunan polutan.
Penggunaan
sorbent dilakukan dengan menyisihkan minyak melalui mekanisme adsorpsi
(penempelan minyak pada permukaan sorbent) dan absorpsi (penyerapan minyak ke
dalam sorbent). Sorbent ini berfungsi mengubah fasa minyak dari cair menjadi
padat, sehingga mudah dikumpulkan dan disisihkan. Sorbent harus memiliki
karakteristik hidrofobik, oleofobik, mudah disebarkan di permukaan minyak,
dapat diambil kembali dan digunakan ulang. Ada 3 jenis sorbent yaitu organik
alami (kapas, jerami, rumput kering, serbuk gergaji), anorganik alami (lempung,
vermiculite, pasir) dan sintetis (busa poliuretan, polietilen, polipropilen dan
serat nilon).
Dispersan
kimiawi merupakan teknik memecah lapisan minyak menjadi tetesan kecil
(droplet), sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam
tumpahan minyak. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang
disebut surfaktan.
Washing oil
yaitu kegiatan membersihkan minyak dari pantai.